❄️ Jangan Asal Isi! Ini Cara Memilih Air Radiator dan Merawatnya dengan Benar
❄️ Jangan Asal Isi! Ini Cara Memilih Air Radiator dan Merawatnya dengan Benar
Agar mesin tetap dingin dan mobil tak cepat “kepanasan”, sistem radiator wajib dirawat dengan cermat.
✨ 1. Kenapa Air Radiator Itu Penting?
Radiator berfungsi sebagai pendingin mesin. Tanpa cairan yang tepat, suhu mesin bisa naik ekstrem dan merusak komponen.
- Cairan radiator berperan menyerap panas dari mesin dan melepaskannya lewat kisi-kisi pendingin.
- Air biasa? Meski bisa dipakai darurat, tidak direkomendasikan karena tidak mengandung zat aditif anti-karat dan anti-beku.
๐ฐ 2. Memilih Air Radiator yang Tepat
Jenis cairan radiator tidak sembarangan, dan pemilihan yang tepat bisa memperpanjang umur mesin.
![]() |
๐ ️ Tips: Pilih coolant sesuai spesifikasi pabrik kendaraan. Jangan asal warna (merah, hijau, biru)—karena itu tergantung merek dan bukan penentu performa. |
๐งผ 3. Cara Merawat Radiator dengan Baik dan Benar
๐ Cek dan Isi Ulang Secara Berkala
- Periksa level air radiator dan reservoir saat mesin dingin.
- Jangan isi coolant saat mesin panas—bisa menyebabkan uap bertekanan keluar.
๐งช Ganti Coolant Sesuai Jadwal
- Idealnya setiap 20.000–30.000 km atau mengikuti buku servis kendaraan.
- Ganti secara total, bukan ditambah-tambah, untuk menjaga konsistensi formulasi.
๐งฐ Flush Radiator Secara Menyeluruh
- Proses flush mengeluarkan sisa coolant lama dan endapan kerak.
- Lakukan di bengkel terpercaya atau dengan panduan teknis jika ingin DIY.
๐ Periksa Selang dan Tutup Radiator
- Pastikan tidak ada kebocoran, retak, atau getas pada selang.
- Tutup radiator harus rapat agar tekanan stabil.
๐ฌ️ Bersihkan Kisi-kisi Radiator
- Kisi yang tertutup debu membuat pendinginan tidak efektif.
- Bersihkan secara berkala dengan air tekanan ringan.
๐ง Tips Memilih Air Radiator Sesuai Usia Kendaraan
๐ Kendaraan Lama & Motuba (Mobil Tua Bangka) — di bawah tahun 2020
Mesin generasi lama biasanya lebih toleran terhadap variasi coolant, tapi justru rentan terhadap karat dan kerak jika salah memilih cairan.
- Gunakan coolant berbasis ethylene glycol yang mengandung anti-karat tinggi
- Pilih yang tidak agresif terhadap komponen logam lama seperti besi atau aluminium tua.
- Hindari coolant yang berbahan kimia terlalu “modern” jika tidak cocok dengan seal dan gasket lama.
- Flush radiator lebih rutin setiap 1–2 tahun, karena residu lebih mudah menumpuk di sistem tua.
- Kalau terpaksa pakai air biasa, pastikan itu air demineral (air suling)—bukan air kran, karena mineral bisa mempercepat korosi.
๐ Mobil Modern (2020 ke atas)
Sistem pendinginan pada mobil baru biasanya menggunakan material tahan karat dan didesain untuk coolant long-life.
- Gunakan coolant long-life atau premixed coolant bawaan pabrikan
- Biasanya berwarna pink, biru, atau hijau tergantung merek—ikuti rekomendasi buku manual.
- Tidak perlu flush terlalu sering, cukup ganti coolant sesuai interval servis (biasanya 60.000–100.000 km).
- Jangan campur merek coolant yang berbeda, karena bisa memicu reaksi kimia yang merusak sistem pendingin.
- Hindari air biasa, karena sensor temperatur dan kontrol elektronik butuh cairan stabil secara kimia.
๐ Kesimpulan
Merawat radiator bukan hanya soal menambahkan air, tapi menjaga sistem pendinginan mobil agar tetap prima. Coolant yang tepat, jadwal rutin, dan pengecekan sederhana bisa menyelamatkan mesin dari kerusakan mahal.
Like dan share jika artikel ini bisa jadi inspirasi kalian di dunia modifikasi dan otomotif. Ikuti terus blvckkarko.blogspot.com untuk tips, cerita unik, dan review teknis dari pengalaman saya. Kalian juga bisa follow blog utama di yossysetiawansobandi.blogspot.com untuk ide-ide kreatif lainnya. Sampai jumpa di artikel berikutnya—gaskeun terus, tapi tong hilap ngerem, sanel ngelem. Adios permios!
Comments
Post a Comment